![]() |
Sumber foto: Unsplash/Rizky Rahmat Hidayat |
NARRAN.ID, SASTRA -- Sebelumnya mari kita bacakan Alfatihah untuk Affan Kurniawan bin Zulkifli. "Selamat jalan," hanya kata itu yang bisa terucap. Kau dan kita adalah korban dari mereka yang sedang bermain peran kekanak-kanakan. Kita sebagai penonton hanya bisa merasakan pahit yang disajikan oleh mereka atas dasar ketidaksukaan atau kecewa.
Alkisah Farel memang bersahabat sudah lama dengan Rachel walaupun beda genre. Seiring berjalannya waktu ikatan persahabatan akan tumbuh rasa cinta dan mungkin juga bertepuk sebelah tangan. Namanya Luna datang dengan pesona tersendiri yang membuat Farel pindah haluan dan membuatnya tertarik. Ditengah jalan Luna sakit yang tak berkesudahan, Rachel melihat Farel sedih turut berkorban untuk Luna, tanpa Luna sadari itu perjuangan Rachel.
Seperti itulah kondisi Farel saat ini bingung dengan kondisi yang terjadi tapi dia harus tetap melangkah agar berjalan dengan beriringan dan tak ada perpecahan.
Sepertinya cerita tersebut agak berlebihan dengan kondisi seperti ini, tapi ya seperti itu keadaanya. Kestabilan tetap harus dijaga karena ulah cinta segitiga kelompok itu, Pemantik, eksekutor dan isi sendiri (karena masih berjalan ceritanya).
Gelombang ini akan terus bertambah besar loh kalo gak kalian gak hentikan dan akan banyak korban lagi jadi tolong bersikap dewasa saja dan teruntuk Farel tolong bikin akur mereka kalo enggak pilih salah satu.
Buat para demonstran tetap jaga fasilitas umum yaaaa, itu salah satu kantong-kantong pengadaan barang lohhh (sumber korupsi), kalo sudah kejadian ya besoknya jangan terulang kembali. Toh setiap orang punya kacamatanya sendiri atas apa yang kalian perbuat dan yang belum bisa turun ke jalan pake cara yang kalian bisa untuk menyuarakannya.
Cerita yang terlalu agak sedih untuk kali ini karena masih bulan kemerdekaan, sayang banget dinodai seperti ini, tapi gua tetap sayang sama Indonesia.
Penulis: Abdul Rahman
#AffanKurniawan #Ojol