Iklan

DPR RI Nilam Sari Lawira Beri Catatan dan Apresiasi Pada Hasil Sensus Ekonomi 2026

narran
Selasa, 21 Oktober 2025 | Oktober 21, 2025 WIB Last Updated 2025-10-21T11:39:25Z

ekonomi, nasdem, nilam sari lawira, sensus ekonomi
Anggota DPR RI Fraksi Nasdem, Nilam Sari Lawira
NARRAN.ID, EKONOMI, Anggota Komisi X DPR RI, Nilam Sari Lawira, menegaskan pentingnya Sensus Ekonomi (SE) 2026 sebagai langkah strategis dalam mendukung transformasi ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045.

Hal itu disampaikannya saat membuka Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026 dan Peningkatan Literasi Statistik Masyarakat yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Komisi X DPR RI, di Hotel Best Western Plus Coco, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Selasa, 21 Oktober 2025 pagi.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh guru, tenaga pendidik, tokoh masyarakat, serta perwakilan masyarakat Kabupaten Donggala.

Dalam sambutannya, Nilam menyampaikan apresiasi tinggi kepada BPS atas inisiatif pelaksanaan kegiatan ini.

Ia menegaskan, Sensus Ekonomi bukan sekadar kegiatan rutin statistik, melainkan pondasi penting untuk membaca denyut nadi perekonomian nasional dan menentukan arah kebijakan pembangunan.

“Tanpa data yang akurat, mustahil bagi pemerintah membuat kebijakan yang tepat sasaran. Data adalah kompas pembangunan, dan BPS adalah nahkodanya,” ujar Nilam Sari Lawira.

Nilam menjelaskan, Sensus Ekonomi terakhir dilakukan pada 2016, dan dalam satu dekade terakhir, struktur ekonomi nasional telah banyak berubah akibat digitalisasi, pandemi COVID-19, krisis global, serta berkembangnya ekonomi hijau dan kreatif.

Ia menyoroti, Sulawesi Tengah merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia pada 2023, yakni mencapai 12,4 persen, jauh di atas rata-rata nasional 5,1 persen. Namun, menurutnya, pertumbuhan tinggi belum tentu berarti pemerataan kesejahteraan.

“Sebagian besar pertumbuhan ekonomi kita masih ditopang sektor pertambangan dan industri pengolahan nikel. Sementara sektor UMKM, pertanian, dan pariwisata lokal masih perlu penguatan,” jelasnya.

Karena itu, Nilam menekankan bahwa SE2026 akan menjadi instrumen penting untuk memetakan kondisi ekonomi secara lebih utuh, termasuk sektor informal yang selama ini belum tercatat secara optimal.

Politisi Partai Nasdem itu mengungkapkan beberapa fakta penting, di antaranya 97 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM, namun kontribusinya terhadap ekspor nonmigas masih di bawah 15 persen. Di sisi lain, 60 persen tenaga kerja di Sulawesi Tengah masih berada di sektor informal.

Dalam konteks itu, Komisi X DPR RI memiliki peran strategis sebagai mitra kerja BPS untuk, di antaranya meningkatkan literasi statistik masyarakat dan aparatur daerah, agar data dapat dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan.

Kemudian mendorong dukungan anggaran yang memadai untuk pelaksanaan SE2026, termasuk di wilayah terpencil.

Lalu mengawal sinergi lintas lembaga, seperti Kemendikbudristek, Kemenparekraf, dan BRIN, dalam mendukung data sektor pendidikan, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

“Kami di Komisi X berkomitmen memastikan data SE2026 benar-benar menjadi dasar bagi kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy). Data ini harus hidup dan digunakan, bukan hanya dikumpulkan,” tegas Nilam.

Nilam juga menekankan pentingnya menggunakan hasil Sensus Ekonomi untuk mendorong transformasi ekonomi daerah.

Menurutnya, Sulawesi Tengah perlu mendiversifikasi ekonomi dari ketergantungan pada pertambangan menuju pertanian modern, pariwisata berbasis alam, dan industri kreatif.

Ia menambahkan, SE2026 juga harus menjadi sarana pendataan potensi usaha mikro di tingkat desa, termasuk pelaku usaha digital, agar mereka bisa memperoleh pelatihan dan akses permodalan.

“Kita ingin SE2026 menjadi pintu bagi pemberdayaan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif di seluruh Indonesia,” ucap Nilam.

Selain itu, ia mendorong BPS untuk mengintegrasikan SE2026 dengan big data analytics, sehingga hasil sensus bisa lebih cepat, tepat, dan mudah diakses masyarakat.

Nilam menegaskan, Sensus Ekonomi 2026 bukan sekadar pengumpulan angka, tetapi upaya membangun kesadaran bahwa setiap data mewakili cerita rakyat Indonesia.

“Setiap data adalah cerita tentang masyarakat yang bekerja, berjuang, dan berinovasi demi masa depan yang lebih baik,” katanya.

Ia menutup dengan menyerukan kolaborasi antara DPR RI, BPS, pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat agar hasil SE2026 menjadi pondasi kokoh menuju Indonesia Emas 2045 yang inklusif dan berkeadilan.***

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • DPR RI Nilam Sari Lawira Beri Catatan dan Apresiasi Pada Hasil Sensus Ekonomi 2026

Trending Now