![]() |
Nilam Sari Lawira-DPR RI F-Nasdem |
Tiga sekolah yang dipilih sebagai lokasi reses sekaligus menyerahkan secara simbolis sertifikat PIP adalah SDN 2 Ujuna, SDN 2 Talise dan SDN 7 Palu.
Nilam Sari menyerahkan 123 PIP di SDN 2 Ujuna pada Minggu, 15 Juni 2025. Kemudian sebanyak 84 PIP di SDN 2 Talise dan 87 PIP di SDN 7 Palu pada Senin, 16 Juni 2025.
Tahap pertama, Nilam Sari Lawira menyalurkan 14.000-an PIP jalur aspirasi yang ia perjuangan. Total PIP yang diperjuangkan politisi berlatar belakang pendidik ini sebanyak 40.000 untuk tahun 2025.
Ia pun berharap bantuan tunai melalui beasiswa PIP dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kebutuhan siswa penerima.
"Yang dapat (PIP) mari kita bersyukur meskipun nilainya belum bisa menyelesaikan semua masalah, tapi setidaknya bisa meringankan, misalnya bisa untuk beli seragam sekolah," kata Nilam Sari saat reses sekaligus menyerahkan secara simbolis PIP di SDN 7 Palu, Senin 16 Juni 2025.
Menurut Nilam, di SDN 7 Palu jumlah penerimanya lebih dari 90 siswa, namun sebagian masuk dalam daftar penerima baru (SK Nominasi) sehingga penyaluran PIP-nya tidak bersamaan.
"Yang masuk SK (surat keputusan) Penerimaan (penyalurannya) hari ini, dan ada SK Nominasi menyusil kemudian. Jadi semua sudah terdaftar, yang nominasi ini yang baru akan menerima," kata dia.
Ia memperkirakan, jika sesuai jadwal pmerintah, maka uang beasiswa PIP akan masuk ke rekening masing-masing siswa pada 25 - 30 Juni bulan ini.
Anggota Komisi X DPR RI asal Sulawesi Tengah itu juga mengingatkan bahwa PIP aspirasi yang diperjuangkannya tidak ada intervensi dari siapapun. Semua ditentukan oleh Kementerian Pendidikan.
"Tidak ada intervensi siapapun yang dapat atau pun tidak. Jadi yang tidak dapat itu bukan kami yang menentukan, kami hanya menginput, yang menentukan itu Kemendikdasmen, mereka yang menyeleksi siapa yang layak dan siapa yabg tidak. Kami hanya bisa perjuangkan, tapi mereka yang tentukan layak atau tidak. Kami inginnya semua dapat, berapa yang diusulkan semua dapat. Tapi sekali lagi semua ditentukan oleh Kemendikdasmen," jelasnya.
Pada reses tersebut, Nilam juga menerima keluhan terkait seragam sekolah yang kerap jadi masalah bagi siswa, terutama mereka dari keluarga kurang mampu.
Bagi Nilam, masalah seragam sekolah memang merupakan salah satu masalah mendasar yang harus segera dicarikan solusi.
"Saat ini saya prioritaskan soal PIP dulu, soal seragam sekolah saya akan usahakan. Karena memang soal seragam sekolah ini masalah juga bagi anak-anak, bisa mengganggu psikologi anak-anak," ujar Ketua DPRD Sulteng periode 2019 - 2024 itu.
Dia pun mengingatkan semua pihak ikut mewujudkan pendidikan yang inklusif, termasuk para guru dan orang tua murid agar selalu menjalin komunikasi yang baik.
"Kita harapkan tidak ada satu anak pun yang tertinggal dari perhatian guru selama sekolah. Kita ingin pendidikan yang inklusif," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 7 Palu Masriati Penyami mengingatkan orang tua siswa penerima PIP agar memanfaatkan beasiswa sebaik mungkin.
"Saya imbau kepada bapak ibu yang anaknya terima PIP, ketika menerima bantuan ini digunakan betul-betul untuk kebutuhan anak sekolah," kata Masriati. [Red]